Lama tidak membuat coretan,

Walau kadang pernah sudah sampai tiga paragraf lalu terhapus lagi.

Iyaa itulah tanda Sebagai “manusia normal” yang selalu akan ada kekurangan. Maka untuk itu saya juga wajib bersyukur

Di foto saya adalah makam nenekku pahlawanku yang telah meninggal beberapa bulan lalu. Beliau dengan segala sifat, sikap, karakter dan semua cerita hidupnya

Wanita tangguh, single mom dengan 6 orang anak yang hidup waktu itu dan 2 orang anak meninggal saat masih bayi.

MasyaAllah, wanita power rangers yang pernah saya lihat

Apalagi kakek saya meninggal saat usia beliau masih cukup muda. Meninggalkan 1 orang istri dan 6 orang anak. Dan tetap harus bisa berdiri kokoh kuat menghadapi kehidupan

Mungkin banyak pertanyaan mengapa nenek saya tidak menikah lagi apalagi masih muda saat itu dan secara penampilan kalau bahasa jaman Now adalah “good looking”

Maklum kakek saya pengusaha pembuat ember dan pernik pernik yang terbuat dari besi termasuk pagar rumah di jaman itu. Sedang nenek saya seorang pedagang yang memiliki stand di pasar tengah kota Surabaya.

Mengapa tidak menikah lagi, walaupun banyak yang suka pastinya. Karena Kakek saya seseorang yang luar biasa sabar, pekerja keras dan semua sifat baiknya yang sulit bahkan belum ada sosok orang yang bisa menggantikan nya di hati nenek saya mungkin waktu itu. Apalagi karakter nenek saya sangat berbeda dengan kakek saya.

Iyaa begitulah intinya, alasan Sampai di akhir hayatnya nenek tetap setia dengan kakek.

Kehidupan saat setelah meninggal sangat keras. Karena semua harus berjalan seperti biasa, anak anak harus tetap sekolah. Dan mungkin orang awam yang melihat semua terlihat baik. Nenek dengan penampilan nya yang tetap rapi, rumah yang tetap rapi dan bersih serta anak-anak yang bersekolah dengan prestasi nya masing-masing. Dan paling hebat lagi, nenek bukan orang yang suka berhutang walau dalam keadaan apapun

MasyaAllah.

Tapi apa yang dibalik semua itu, kami anak dan cucu beliau berjibaku supaya tetap bisa masuk sekolah favorit dengan biasiswa atau dengan mengambil pekerjaan part time apapun.

Bahkan almarhum ustadz Yani Azis, beliau pernah menjadi tukang sapu dan loper koran. Apapun yang bisa di lakukan akan di jalankan Asal halal. Dan tentang makanan sudah jadi hal biasa saat harus berbagi satu bungkus bertiga atau berempat. Nikmat sekali…

Itulah kehidupan luar biasa yang saya dapatkan, alasan untuk selalu menikmati takdir walau dalam keadaan apapun.

Mungkin di luar sana banyak yang lebih hebat lagi dari cerita hidup saya

Mari kita tetap semangat, berbaik sangka dengan semua Kehendak Allah untuk kita

Terimakasih semuanya

Syukron Yaa Rabb ..

Wassalam